MATA
PELAJARAN : BAHASA MELAYU
TINGKATAN : 4 AL-GHAZALI / 4 AL-FARABI
TARIKH : 30 OKTOBER 2020 (PDPR
COVID-19)
__________________________________________________________
KOMSAS:
MENUKARKAN
AYAT PROSA TRADISIONAL MENJADI AYAT BAHASA MELAYU STANDARD.
Soalan
1:
Baca
petikan prosa tradisional di bawah kemudian tukarkan ayat tersebut supaya
menjadi ayat Bahasa Melayu standard.
Maka
Kertala Sari pun berdirilah atas kepala Laksamana itu, katanya, “Teririk
bangkai pula aku ini!”. Adapun akan Laksamana tidur itu kerisnya sudah
terhunus, lalu ia bangun melompat menikam dada Kertala Sari terus ke
belakangnya. Maka Laksamana pun berkata, “Ceh, mati engkau olehku!”
Setelah
Kertala Sari merasai luka itu, maka dihunusnya kerisnya pula mengusir
Laksamana. Dua tiga langkah pun rebah terjerumus lalu mati. Maka oleh Laksamana
dihirisnya syahwatnya lalu ia kembali ke rumah.
Setelah
hari siang maka orang pun lalu. Maka dilihatnya seorang perlente mati; maka
segera dikeratnya telinga dibawa kepada raja, sembahnya, “Ya tuanku, inilah
tandanya patik membunuh penjurit yang terlalu buas itu.” Maka datang pula
seorang lagi, dikeratnya kepala, lalu dibawa menghadap raja katanya, “Inilah
tandanya patik membunuh penjurit pada malam tadi.” Dengan demikian habislah
kaki tangan Kertala Sari dikeratnya dibawanya kepada raja. Maka baginda pun
menjadi hairan.
i. Beri maksud perkataan
berikut:
a. teririk : _____________________
b. syahwatnya : _____________________
b. perlente : _____________________
c. penjurit : _____________________
ii. Tukarkan ayat prosa tradisional di atas supaya menjadi ayat dalam Bahasa Melayu standard.
Baca
petikan prosa tradisional di bawah kemudian tukarkan ayat tersebut supaya
menjadi ayat Bahasa Melayu standard.
Dengan tiada berapa lamanya sampailah
mereka itu ke Negeri Daha itu. Maka Raden Inu segan masuk lalu menanti di luar
istana. Maka disuruhnya Jerude dan Kartala masuk bersama-sama dengan Mahadewi
akan menghadap Kebawah Duli Sang Ratu Daha itu.
Maka tatkala dilihat oleh Sang Ratu akan
Mahadewi datang dengan balut matanya, sungguhpun selama ia pergi tiada
dikenangnya, akan tetapi pada masa bertemu itu timbullah belas dan kasihan di
dalam hatinya serta teringatlah ia pada isterinya yang sudah meninggal diracuni
itu. Lagi pula baharulah ia tersedar akan dirinya dan baharulah diketahuinya
akan segala kejahatan Paduka Liku itu kerana pada masa itu rupa-rupanya segala
hikmat dan ubat-ubatan Paduka Liku itu telah hilang kemanjurannya.
i. Beri maksud perkataan
berikut:
a. menghadap : ___________________________
b. hikmat : _______________________
c. kemanjurannya : _____________________
d. dikenangnya : _______________________
ii. Tukarkan ayat prosa tradisional di atas supaya menjadi ayat dalam Bahasa Melayu standard.
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
(JAWAPAN LENGKAP AKAN DIBERI SELEPAS PDPR TAMAT)